Masyarakat Rancaekek Keluhkan Bau Menyengat!, Diduga Dari PT Kewalram
JayantaraNews.com, Kab Bandung
Warga masyarakat Bojong Bolang, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, dan warga masyarakat Desa Linggar dan sekitaran Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kembali mengeluh dengan adanya dampak bau yang menyengat keluar dari saluran drainase pinggir jalan arah Bandung Garut dan sebaliknya, tepatnya di depan sekitar pabrik PT Kewalram hingga ke seberangnya, atau sekitar wilayah Desa Linggar.
Setelah beberapa hari diberitakan oleh JayantaraNews.com, terkait keluhan warga sekitar dampak dari bau air limbah, dalam pantauan Tim Media di lapangan memang masih ada bau menyengat, yang disinyalir dari air limbah yang keluar dari saluran drainase di depan PT Kewalram, hingga ke seberang jalan, yakni wilayah Desa Linggar, Sabtu (9/03/2019).
Baca berita terkait:
Warga Linggar Wilayah Sektor 21 Keluhkan Bau Limbah Yang Menyengat – http://jayantaranews.com/2019/03/warga-linggar-wilayah-sektor-21-keluhkan-bau-limbah-yang-menyengat/
Menurut salah satu warga Linggar (Deni), mengatakan,” Memang betul, setiap hari warga Linggar maupun warga yang lewat ke arah Bandung mengeluh dengan adanya bau air limbah yang keluar dari saluran drainase di pinggir jalan provinsi arah Bandung,” ucapnya.
Dampak bau yang menyengat itu, lanjut Deni, keluar dari salauran drainase tersebut waktu pagi, siang, ataupun sore. Air limbah tersebut diduga dari pabrik Kewalram yang ada di wilayah Bojong Bolang, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, kata Deni selaku tukang parkir di depan Alfamart Desa Linggar Jalan Raya Garut Bandung.
Beberapa saat setelah menghubungi Dansubsektor 15 Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, wilayah Dansektor 21, Satgas Citarum Harum Sertu Erik bersama kedua anggotanya langsung bersama media melaksanakan penelusuran ke saluran drainase di sekitar wilayah Linggar hingga ke dalam PT Kewalram Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Namun saat itu, tidak ditemukan ada pembuangan air limbah yang berbahaya ke saluran drainase depan pabrik Kewalram dan solokan Bojong Bolang di belakang pabrik Kewalram.
Dalam pantauan media dan Satgas Citarum Dansubsektor, dikawal oleh Mr Sandif (manajer umum) yang didampingi HRD Embrodory Kabul, PT Kewalram, Intalasi Pembuangan Limbah (IPAL) terlihat lengkap dan sudah memenuhi standar, dan hasil proses air limbah yang dibuang ke solokan Bojong Bolang sudah jernih dan tidak bau.
Saat dikonfirmasi di kantornya, Kobul Sungkawa, selaku HRD didampingi Mr Sandeef manajer umum mengatakan,” Sebelumnya ada peraturan presiden, kami dari PT Kewalram sering diundang rapat tentang Program Citarum Harum, makanya kami sudah tidak kaget lagi setelah adanya Perpres No 15 tahun 2018 tentang Citarum Harum, karena sudah jauh-jauh hari sudah tahu tentang rancangan dalam Perpres tersebut, yaitu di dalamnya tentang rancangan untuk menjaga dan mengenai lingkungan hidup,” ucapnya.
Maka dari itu, lanjut Kobul, kami mendukung program pemerintah tentang percepatan Citarum Harum, dan sangat berterimakasih kepada semua pihak khususnya Satgas Citarum Harum, dan media selaku sosial kontrol, kami sangat terbuka bagi siapa saja dari intansi dan warga masyarakat dari mana saja, dengan niat untuk memperbaiki dan memberi masukan yang terbaik, apa bila ada keluhan yang menduga adanya dampak air limbah yang menjadi dampak bau dari PT Kewalram. Kami berharap masukan dari semua pihak agar kami dapat memperbaiki kesalahan pihak kami, ujarnya.
Dan apabila kami masih melakukan kesalahan dalam membuang air limbah, kami siap menerima masukan dan saran, dan apabila ketahuan ada kesalahan, kami siap menerima resikonya untuk dilakukan penutupan atau dicor kembali oleh pihak Dasektor 21, atau warga masyarakat, lubang tempat pembuangan limbah ke saluran, harapnya. (Tim JN)
