Orangtua Korban Kecewa! Rekonstruksi Kematian Ajeng Warga Cipacing Belum Mengarah Ke Pelaku

Orangtua Korban Kecewa! Rekonstruksi Kematian Ajeng Warga Cipacing Belum Mengarah Ke Pelaku

JayantaraNews.com, Rancaekek

“Kematian (almh) Ajeng Yuliani Ratnadewi masih simpang siur, sementara rekonstruksi belum menyudut ke arah pelaku”.

Kematian (alm) Ajeng Yuliani Ratnadewi, warga Cipacing yang ditemukan warga sekitar dua bulan lalu, yang tergeletak di pinggir Jalan Raya Rancaekek Majalaya Rancabatok, sekitar 100 meter dari Gerbang Perum Rancaekek, belum ada yang menjadi tersangka.

Baca berita terkait:
– Kematian ‘Ajeng” Warga Cipacing Masih Misterius, Polisi Belum Bisa Ungkap Pelaku – http://jayantaranews.com/2019/07/kematian-ajeng-warga-cipacing-masih-misterius-polisi-belum-bisa-ungkap-pelaku/

– Soal Kematian (Alm) AJENG Keluarga Korban Minta Polisi Segera Usut Tuntas Pelaku! – http://jayantaranews.com/2019/07/soal-kematian-alm-ajeng-keluarga-korban-minta-polisi-segera-usut-tuntas-pelaku/

Saksi-saksi telah diperiksa dan sudah dilakukan rekonstruksi beberapa kali oleh pihak Polres Bandung. Namun dalam rekonstruksi sekarang ini, keluarga korban sangat kecewa dengan ulah saksi 1 berinisial IW, yang mengatakan bahwa korban (almh) Ajeng Yuliani Ratnadewi jatuh dari sepeda motor waktu dibonceng oleh saksi pertama, dan ditinggalkan begitu saja, dengan alasan tidak memgetahui korban jatuh. Sangat Ironis.

Sedangkan menurut saksi Titin, bahwa korban (almh) Ajeng Yuliani Ratnadewi keberadaannya di pinggir jalan, dengan tubuh telungkup sambil memegang handphone dan rumput kering.

Dengan melihat hasil rekonstruksi tersebut, keluarga korban pun merasa tidak puas dan seolah-olah saksi pertama IW hanya mengada-ada saja.

Menurut Titin, saksi yang menemukan (almh) Ajeng Yuliani Ratnadewi pertama kali mengatakan, bahwa dirinya melihat sendiri si korban dalam keadaan telungkup waktu melintas. ” Saya lagi melintas ke arah Solokanjeruk dan melihat korban sedang telungkup. Saya kira itu orang gila, namun setelah saya pikir dan balik lagi kenapa orang gila pakaiannya bagus, saya pun memanggil warga untuk meminta tolong sambil teriak, dan warga beserta tukang ojeg pun turun membantu menggotong si korban,” jelas Titin.

Dengan hasil rekonstruksi yang digelar Jum’at (02/8/19), keluarga pun angkat bicara dan merasa kecewa. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh orangtua korban Asep Kiki,” Saya sangat berterimakasih kepada pihak Kepolisian yang mau mengungkap kematian Ajeng anak saya. Namun saya merasa kecewa dengan hasil dari keterangan saksi yang berubah-ubah. Saksi pertama mengatakan itu adalah jatuh dari motor, dengan posisi terlentang di atas badan jalan,” beber Asep Kiki.

Masih menurut orangtua korban Asep Kiki,” Inikan jelas sangat berbeda sekali dengan keterangan saksi Ibu Titin yang mengatakan, bahwa korban Ajeng tergelatak dengan telungkup di pinggir jalan, dalam kondisi tidak sadarkan diri sambil memegang rumput dan HP. Ini yang menjadikan tidak puas saya. Yang lebih aneh lagi, si korban jatuh dari motor, kok ditinggalkan oleh yang memboncengnya tanpa dibawa ke rumah sakit. Ada apa hingga saksi pertama IW, tidak berusaha menolong dan meninggalkan begitu saja,” tandas Asep kecewa.

Rekonstruksi yang sempat memacetkan Jalan Raya Rancaekek Majalaya itu, berlangsung hampir 3 jam, dan banyak pengendara yang ingin mendokumentasikan, namun pihak Kepolisian melarangnya, bahkan jurnalis pun dilarang untuk mengambil gambar rekonstruksi tersebut.

Setelah selesai reskontruksi pun, pihak Inafis Polres Kabupaten Bandung enggan memberikan keterangan dan malah disuruh minta izin dulu kepada Kanit Polres Bandung.

Kasus kematian (almh) Ajeng Yuliani Ratnadewi yang telah 2 (dua) bulan lebih mengendap, namun belum ada satu pun yang menjadi tersangka, masih simpang siurnya penanganan kasusnya dan masih belum jelas. Hal ini karena ada 2 (dua) versi antara Lakalantas dan Kriminal Umum, ini yang masih dikaji oleh pihak Polres Bandung, yang selama ini menangani kasus meninggalnya (almh) Ajeng. (Asep Setiawan)

BERSAMBUNG…!!!