Wali Nagari Koto Gadang Guguk: Tingkat Kedisiplinan adalah Kunci Kesuksesan
JayantaraNews.com, Kab. Solok
Tingkat pemerintahan yang menerapkan kedisiplinan dalam berbagai hal, selain diapresiasi oleh masyarakat, tentunya upaya kedisiplinan yang dilakukan pasti akan menuai banyak pencapaian dan penghargaan. Salah satunya, yaitu penerapan kedisiplinan dengan sikap yang selalu menepati janji untuk menanamkan kepercayaan dari masyarakat.
Disiplin juga merupakan sifat orang yang bertakwa. Dalam ajaran Islam, banyak ayat Al-Qur’an dan hadist yang memerintahkan kita untuk disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Melalui JayantaraNews.com, Carles Camra, selaku Wali Nagari Koto Gadang Guguk menjelaskan terkait pelayanan yang baik bagi perangkat maupun orang lain. “Tingkat kedisiplinan akan mendapatkan hasil yang berlipat ganda, cepat atau lambat. Bersikap adil dan jujur pada orang lain termasuk kepada perangkat nagari, balasan atau penghargaan yang diterima akan setimpal, bahkan bisa melebihi dari apa yang diberikan sebelumnya.”
Terkadang, disiplin seringkali disebut sebagai tantangan pada diri sendiri yang sulit untuk dilakukan. Untuk itu, dalam bentuk kepedulian, Wali Nagari Koto Gadang Guguk selama tahun 2020 ini sudah mengupayakan dua musala dijadikan masjid yang diresmikan oleh Bupati Solok H. Gusmal, termasuk Camat Gunung Talang Misran.
Wali nagari juga menerapkan kedisiplinan dengan melakukan apel setiap paginya terhadap perangkat nagari Koto Gadang Guguk. Wali nagari juga intens melakukan gotong royong di tiap jorong secara giliran. Jadi tidak salah, kalau warga masyarakat menilai bahwa wali nagari adalah sosok yang tegas terhadap aturan dan UU yang berlaku untuk meningkatkan kinerja perangkat. “Ini menggambarkan, jika beliau adalah sosok yang intelek dan bijak dalam mengambil sikap,” kata warga.
Carles Camra menjelaskan, “Tidak ada kesuksesan tanpa dibarengi kedisiplinan. Karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya. Untuk meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak ada kesuksesan tanpa adanya kerja keras yang dilatarbelakangi dengan kedisiplinan seorang pemimpin,” bebernya.
Carles menyampaikan, “Bagi mereka yang menjadikan kedisiplinan sebagai tantangan, semua masalah akan menjadi suatu trial and error dan sebuah pembelajaran untuk bisa berjalan melalui level yang lebih tinggi. Melihat setiap kelemahan yang ada dalam diri tentu tidak sepenuhnya menolong kita untuk bangkit dari kegagalan,” ucapnya.
Wali nagari juga menguraikan, bahwa bersikap optimis yang diimplementasikan melalui kedisiplinan diri, tingkat kedisiplinan mulai dari tingkah laku, adat istiadat, serta agama, dari semua itu akan membuat seseorang semakin termotivasi untuk meraih pencapaian yang akan dirasakan. Dan sebelum seseorang meraih keberhasilan, agama, adat budaya tidak bisa dipisahkan, jelasnya. (Aji)
