HomeLintas BeritaZiarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Panglima Elang Maut: Fakta Sejarah Yang...

Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Panglima Elang Maut: Fakta Sejarah Yang Harus Dilestarikan

Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Panglima Elang Maut: Fakta Sejarah Yang Harus Dilestarikan

JAYANTARANEWS.COM, Cirebon

Pada Sabtu, 22 Januari 2022,  Club Hukum Elang Maut Cirebon melakukan ziarah ke makam  Sunan Gunung Jati atau Sultan Syarif Hidayatullah. Makam Sunan Gunung Jati merupakan satu dari sembilan makam para wali, atau disebut juga Wali Songo yang sering dijadikan sebagai wisata religi, atau tempat untuk berziarah, sekaligus sebagai jejak sejarah penyebaran Islam di Indonesia.

Makam Sunan Gunung Jati terletak di Jalan Alun-alun Ciledug No. 53, Astana, Kec. Gunung Jati, Kab. Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Pembina Club Hukum Elang Maut Indonesia (CHEMI) Benny F Surbakti, SH., MH., yang biasa disapa ‘Panglima’ oleh anggota Club Hukum Elang Maut Indonesia.

Kedatangan Panglima Elang Maut yang didampingi para pengurus CHEMI Cirebon, di antaranya; H. Dadang Sudaryo (Ketua DPW Siliwangi), A. Maman Renza atau Andre (Ketua DPC Cirebon), Rudy Wisesa (Penasehat), S. Wahyu Wijaya (Sekretaris DPW    Siliwangi), Indra Purnomo  Ependi, M. Johny Tumondo (DPP) dan I. Wayan Sukatena selaku Ketua DPD CHEMI Jawa Barat, diterima dengan baik oleh Pangeran Amaludin dari Keraton Kanoman Cirebon.

Pada kesempatan tersebut, Pembina Elang Maut Benny F. Surbakti, SH., MH., terlihat berbincang dengan Pangeran Amaludin tentang keberadaan  keraton di Cirebon dan keberadaan makam Sunan Gunung Jati atau Sultan Syarif Hidayatullah, yang merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri dan sangat wajib untuk dilestarikan dan dipelihara semaksimal mungkin.

“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, terutama oleh negara dalam hal ini pemerintah daerah setempat,” tutur Pembina Elang Maut Benny F. Surbakti.

Keesokan harinya, para pengurus CHEMI melanjutkan kunjungan ke Keraton Kanoman Cirebon. Dimana Keraton Kanoman adalah salah satu dari dua bangunan Kesultanan Cirebon. Setelah berdiri Keraton Kanoman pada tahun 1678 Masehi, Kesultanan Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.

Kebesaran Islam di Jawa bagian barat tidak lepas dari Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah orang yang bertanggung jawab menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Kedatangan Pengurus CHEMI disambut hangat oleh Pangeran Nurbuat selaku Patih Keraton Kanoman. Di sana Pembina Elang Maut kembali berbincang dengan Pangeran Nurbuat tentang Keraton Kanoman yang harus dilestarikan dan dirawat karena merupakan kekayaan sejarah yang tidak ternilai harganya.

“Lain waktu kita akan adakan kunjungan khusus untuk merencanakan, apa yang seharusnya dilakukan generasi muda Indonesia, khususnya generasi muda Cirebon untuk  ikut bertanggung jawab melestarikan budaya dan sejarah Kota Cirebon yang terbukti banyak meninggalkan bukti sejarah,” ujar Benny F. Surbakti, SH., MH selaku pembina CHEMI. (Hends Jayantara)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News