SDN Majalaya Tak Mampu Beli Kaca & Eternit, Anggaran Pelaburan Kemana ?
JayantaraNews.com, Kab Bandung
Sekolah Dasar Negeri Majalaya 1, yang berlokasi di tengah – tengah Kota Majalaya tepatnya depan alun – alun Majalaya, seharusnya menjadi panutan sekolah lainnya.
Namun ternyata, justru sekolah tersebut menjadi sekolah yang tidak mampu membeli kaca jendela dan eternit. Padahal, bila dilihat dari nilainya, saat diperbaiki tidak akan memakan anggaran jutaan rupiah. Namun entah apa yang terjadi, seolah – olah dibiarkan tanpa ada perbaikan.
Saat JayantaraNews.com akan konfirmasi kepada Dede Amar selaku kepala sekolah, ia sedang tidak ada di tempat. Menurut salah seorang guru, kepala sekolah belum datang.
Bangunan SDN Majalaya 1, tepatnya ruang kelas VI yang berseberangan dengan alun – alun Majalaya itu, tampak kondisinya tidak terawat dan seolah dibiarkan tanpa ada kepedulian dari kepala sekolah, dan hanya mengandalkan bantuan dari Disdik Kabupaten Bandung saja.
Padahal, bila dilihat dari anggaran BOS, pemerintah membolehkan menganggarkan biaya untuk pelaburan, namun anehnya banyak oknum kepala sekolah yang menganggarkan biaya pelaburan atau perawatan sekolah, ternyata eternit bolong – bolong dan kaca jendela pecah pun dibiarkan dan tidak diganti.
Menurut Kasubag UPT TK, SD dan Non Formal Disdik Kecamatan Majalaya Didin mengatakan,” Ini sangat keterlaluan. Masa kaca jendela pecah dibiarkan dan eternit bolong – bolong tidak diganti, nanti saya akan tegur kepala sekolahnya,” jelas Kasubag Didin.
Dengan kejadian seperti ini, perlu adanya evaluasi tentang pengangkatan guru menjadi kepala sekolah, karena bila kepala sekolah tidak peduli terhadap dunia pendidikan, secara otomatis pula pendidikan akan terkikis dan kenyamanan siswa dalam belajar tidak akan terasa.
” Kaca dan eternit ini sudah lama pecah dan bolong – bolongnya, dan bila hujan, airnya sering membasahi teras kelas, karena bocor gentingnya. Sampai saat ini belum diperbaiki, itu lihat kaca masih bolong, eternit udah pada bolong,” jelas salah seorang siswa. (Asep Setiawan)
