10 Tahun Prihatin, Juwita Bantu Tempat Pemandian Jenazah Untuk Warga Cimenyan
JayantaraNews.com, Cimenyan
Uju Juanda, selaku pengurus sekaligus tokoh masyarakat RW 02 Kp Ciparungpung Gunung, Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, menyampaikan, bahwa sudah selama 10 tahun lebih, warga masyarakat saat memandikan jenazah (mulasara/sunda-red), merasa prihatin. Lantaran selama ini, hanya memakai gedebok pisang. ” Rasa keprihatinan itu sudah kita sampaikan beberapa kali, baik ke pihak pemerintahan desa maupun pihak-pihak lain, namun sampai saat ini belum terealisasi”. Demikian, Uju mengawali bincangannya, usai menerima tempat mulasara (pemandian jenazah) kepada JayantaraNews.com, Kamis (4/4/19).
Atas rasa keprihatinan tersebut, lanjut Uju, rupanya Ibu Cece, yang juga warga masyarakat Desa Cimenyan menyampaikan kepada Bu Juwita, salah satu Caleg DPRD Kabupaten Bandung, nomor urut 1 dari Partai PDI Perjuangan, Dapil 3 untuk Kecamatan: Cimenyan, Cilengkrang, Cileunyi, dan Bojongsoang saat melakukan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi.
” Warga masyarakat merasa bersyukur, bahwa aspirasi yang dulu disampaikan, sekarang sudah terealisasi,” ujar Uju, yang merasa senang dengan terealisasinya keluhan warga masyarakatnya.
” Alhamdulillah, Bu Juwita langsung tanggap menyikapi aspirasi warga Kp Ciparungpung Gunung Desa Cimenyan,” imbuhnya.
Merasa masih banyaknya aspirasi masyarakat yang memang harus diserap, usai penyerahan tempat mulasara (pemandian jenazah), Juwita beserta Tim melanjutkan kunjungan silaturahminya ke RT 03 RW 02 dan RT 02 RW 04, Desa Mekar Saluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Seperti biasa, selain menanggapi segala aspirasi warga masyarakat di daerah pemilihannya, Juwita yang selalu intens dalam mensosialisasikan tata cara pencoblosan kertas warna suara, juga memperkenalkan sekaligus mohon dukungan dan doa restunya untuk maju di Pileg 2019.
Juwita menguraikan, bahwa sudah saatnya kaum perempuan untuk tampil beremansipasi dan ikut nimbrung di dunia perpolitikan. ” Karena sejatinya, dampak dari perpolitikan adalah kaum perempuan,” kata Juwita sembari mencontohkan akan kiprah seorang ibu (perempuan) dari mulai ngurus suami, anak (keluarga), termasuk ngatur belanja dapur.
Sembari mendengarkan segala keluhan, Juwita juga merasa prihatin terkait aduan warga masyarakat Mekar Saluyu Cimenyan, yang menyampaikan soal zona sekolah. Dimana sebagai warga masyarakat Cimenyan, Kabupaten Bandung, merasa tersisihkan akan adanya zona dimaksud. ” Kami merasa tersisihkan, karena kami berbatasan langsung antara Kabupaten dan Kota Bandung. Namun masalah sekolah buat anak-anak kami saja seakan susah,” celoteh salah seorang warga masyarakat sekitar menyikapi masyarakatnya yang sebagian bersekolah di Kota Bandung.
Usai acara, Juwita yang sudah melakukan hampir 100 kunjungan tersebut menuturkan,” Di awali dengan niat dan itikad yang baik, semoga saya bisa membawa segala aspirasi masyarakat khususnya dapil 3 Kabupaten Bandung, dan akan saya perjuangkan semaksimal mungkin. Jika Tuhan berkehendak, tidak ada kata yang tidak mungkin. Mohon doa dan dukungannya, semoga saya bisa amanah dan selalu istiqomah,” tutup Juwita. Aamiin…! (Tim)
