Coffee & Talk DPC AAI Bandung, Imran Nating Beberkan Konsepsi Kepailitin Secara Gamblang
JayantaraNews.com, Bandung
Cuaca cerah di Bandung menambah antusias para peserta ‘Coffee and Talk’ edisi ke 7, yang menjadi agenda rutin DPC AAI Bandung.
Para peserta riuh berdiskusi mengenai pailit di ruangan Cantigi Hotel Papandayan Bandung kali ini.
Advokat dan Kurator kenamaan Imran Nating dihadirkan sebagai bentuk dedikasi DPC AAI Bandung kepada anggota-anggotanya, walaupun edisi kali ini diberikan kesempatan bagi non anggota untuk dapat hadir sebagai peserta.
Sesi pembuka saja, Imran Nating sudah membeberkan konsepsi kepailitin secara gamblang, bahwasannya, konsep kepailitan begitu sederhana ketika unsur-unsur adanya minimal 2 kreditur tidak membayar satu utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih itu terpenuhi, maka hakim di Pengadilan Niaga harus mengabulkan permohonan kreditur tersebut.
Hal tersebut merupakan rumusan dasar yang ada pada Pasal 2 Undang Undang No 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU.
Suasana semakin hangat ketika adanya sesi tanya jawab dari peserta yang hadir.
Begitu banyaknya peserta yang hadir dengan membawa pertanyaan sengkarut Kepailitan dan PKPU.
Lewat selulernya, Ketua DPC AAI Bandung Wenda Aluwi, menyampaikan rasa gembiranya karena kepengurusannya berkomitmen untuk selalu menghadirkan program-program yang berkualitas, salah satunya ‘AAI Coffee and Talk’.
Ketika disinggung mengenai target akhir program ini, ia membalas, bahwa kesinambungan dan kehadiran nara sumber yang berprestasi merupakan suatu target yang diharapkan olehnya, dan ia berjanji akan terus menyuguhkan tema dan nara sumber yang expert di bidangnya. Mungkin dalam waktu dekat Arbitrase merupakan tema yang dilirik olehnya. ” Mau tahu siapa yang hadir di edisi selanjutnya?, kata Wenda sambil menutup obrolannya. (Lingga Nugraha)
Bersambung…!!!
