HomeNewsMerasa Dijadikan TUMBAL, Warga Tanggulun Akan Hentikan Proyek Normalisasi DAS Citarum

Merasa Dijadikan TUMBAL, Warga Tanggulun Akan Hentikan Proyek Normalisasi DAS Citarum

Merasa Dijadikan TUMBAL, Warga Tanggulun Akan Hentikan Proyek Normalisasi DAS Citarum

JayantaraNews.com, Kab Bandung

Proyek yang konon katanya untuk normalisasi daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang sekarang ini masih dalam tahap pengerjaan, diduga hanya berupa penyempitan DAS yang membuat warga Desa Tanggulun resah dan khawatir, dimana setiap tahunnya menjadi langganan banjir limpahan air Sungai Citarum.

Baca berita terkait:
Normalisasi Terus Bergulir, DAS Citarum Menjadi Sempit – https://www.jayantaranews.com/2019/09/39233/

Menurut Iyus, warga Desa Tanggulun mengatakan,” Saya sangat kecewa kepada pemerintah, dalam hal ini adalah BBWS. Apa mereka tidak memperhitungkan atau melakukan pengkajian terlebih dahulu? Karena proyek normalisasi ini bukan untuk melancarkan aliran sungai, tapi memperhambat aliran sungai. Coba lihat saja, DAS Citarum yang dulunya lebar, tapi dengan adanya proyek normalisasi seperti sekarang ini malah justru menyempit. Apakah ini yang namanya normalisasi?,” ungkapnya.

” Saya berpendapat, bahwa proyek ini proyek musiman, karena proyek yang digadang-gadang untuk mengantisipasi banjir, tapi malah mempersempit. Makanya saya ingin tahu kajian menurut BBWS, dimana normalisasi Citarum katanya akan mengurangi banjir di wilayah Majalaya. Menguranginya dimana???, sedangkan sewaktu Citarum masih lebar saja, daerah Tanggulun terus terendam banjir. Apa lagi setelah adanya penyempitan seperti ini, sama saja ingin menenggelamkan desa kami,” geram Iyus.

Dalam waktu dekat ini, warga Desa Tanggulun yang selalu menjadi langganan banjir Citarum, akan menggeruduk pelaksana lapangan proyek normalisasi DAS Citarum. Karena warga menilai, itu akan berdampak banjir besar ke wilayah Desa Tanggulun. ” Kami ingin beraudensi dan menanyakan, dasar-dasar normalisasi yang berdampak pada penyempitan DAS Citarum.”

” Selain itu juga, warga Tanggulun akan menanyakan papan proyek, direksi keet dan hasil kajian normalisasi Citarum mulai dari patrol Majalaya yang tampak sempit,” ungkap Budi, warga Desa Tanggalun.

” Saya akan mengerahkan massa warga Tanggulun, untuk menanyakan hasil kajian ulang kepada BBWS, juga saya akan menanyakan papan proyek, yang diduga tidak adanya ketransparansian. Karena dalam normalisasi ini, yang akan menjadi korban adalah warga Desa Tanggulun,” urainya.

” Tentang langkah-langkah normalisasi ini, jangan sampai warga Tanggulun yang menjadi tumbal,” sebut Budi.

Pemilik proyek normalisasi DAS Citarum pun selalu tidak ada di lokasi, sedangkan direksi keetnya seolah-olah hanya dijadikan tempat tidur para pegawainya saja, karena tidak adanya gambar pembangunan DAS Citarum.

” Saya tidak akan diam, saya akan terus berupaya demi warga Tanggulun yang selalu menjadi tumbal banjir. Untuk itu, saya berharap BBWS harus bertanggung jawab bila musim penghujan tiba, daerah saya terendam banjir Citarum. Saya bersama warga siap menghentikan pembangunan normalisasi DAS Citarum, sebelum diadakan kajian ulang. Karena bila BBWS menggunakan hasil kajian tahun 2007, itu sangat salah besar dan sama saja akan menenggelamkan warga Desa Tanggulun. BBWS harus segera menghentikan pengerjaan normalisasi sebelum ada pengkajian normalisasi DAS sekarang ini.”

” Saya tidak mau menjadi tumbal oleh BBWS, dengan normalisasi yang tanpa kajian!!!,” tegas Budi. (Asep Setiawan)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News