HomeLintas BeritaProyek Turap Depan Terminal Jatijajar Resahkan Masyarakat, Rawan Kemacetan & Kecelakaan Lalin

Proyek Turap Depan Terminal Jatijajar Resahkan Masyarakat, Rawan Kemacetan & Kecelakaan Lalin

Proyek Turap Depan Terminal Jatijajar Resahkan Masyarakat, Rawan Kemacetan & Kecelakaan Lalin

JayantaraNews.com, Depok

Pembangunan proyek penurapan di atas kali baru, persisnya di sebelah jembatan pintu masuk Terminal Jatijajar, Kecamatan Tapos Jalan Raya Jakarta – Bogor rawan kemacetan serta kecelakaan lalu lintas.

Pasalnya, proyek turap yang dikerjakan kontraktor terkesan masa bodo terhadap kemacetan dan kerawanan kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Jakarta – Bogor yang padat dilalui kendaraan menggunakan roda dua (R2) serta roda empat (R4) di jalan umum tersebut, terlebih kendaraan bis dan angkot yang keluar masuk terminal.

Penyebab kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Jakarta – Bogor, akibat adanya kendaraan proyek pengangkut tanah yang sedang dikupas oleh alat berat beko beroperasi di bahu jalan depan Terminal Jatijajar.

Pantauan wartawan di lokasi proyek, tampak alat berat beko sedang mengupas tanah tebing turap, yang akan dituangkan di kendaraan truk pengangkut, kemudian tanah tersebut dibawa entah kemana dibuang.

“Banyak galian tanah yang diduga tidak mengantongi izin galian C, dengan mengeruk tanah dari Depok dibiarkan begitu saja, tanpa ada pengawasan dari pihak pemerintah daerah, sehingga akan terjadi ekosistem rusak dan banyak bangunan turap yang longsor.”

Dampak dari proyek pembangunan turap tersebut, dinilai telah meresahkan warga pengguna jalan. Pertama soal kemacetan serta kecelakaan lalu lintas, bila turun hujan halamannya licin. Yang kedua, menghambat kelancaran kendaraan bis/angkot yang keluar masuk ke dalam Terminal Jatijajar. Ketiga, bisa jadi akan terjadi penyempitan badan jalan di depan Terminal Jatijajar, juga ratusan kendaraan bis dan angkot yang mondar-mandir cari penumpang yang dikelola oleh BPTJ Kemenhub dan Dishub Pemkot Depok bisa terganggu omsetnya menurun.

Pengupasan tanah tebing di pinggir Jalan Raya Jakarta – Bogor yang usia tanah jalan puluhan, bahkan ratusan tahun tak perlu dikupas tanah tebingnya. Apalagi pembangunan turap di atas kali baru, bila hujan deras debit airnya cukup deras. Bila perlu turapnya ditambah tanah, agar ruas badan jalan menjadi lebar, bukan dikupas serta mengurangi bobot Jalan Raya Jakarta – Bogor yang sering dilalui container dan alat berat itu.

Meski telah ditegur oleh pihak BPTJ dan Dishub maupun instansi berkaitan terkait proyek turap kali baru dipinggir Jalan Raya Jakarta – Bogor, persisnya di depan Terminal Jatijajar, namun pihak kontraktor cuek, karena hanya melaksanakan pekerjaan proyek.

Menurut Dd warga yang tinggal di depan Terminal Jatijajar mengatakan, proyek turap sudah sangat mengganggu ketertiban lalu lintas di jalan raya, katanya kepada awak media, Jumat (4/6/2021).

“Saya mendapat informasi, pekerjaan proyek turap di depan Terminal Jatijajar, pernah ditegur oleh pihak aparat yang bertugas di terminal,” tandasnya.

Namun tindakan peneguran terhadap pelaksana pembangunan proyek oleh pihak aparat BPTJ dan Dishub serta Dinas PUPR bidang SDA Kota Depok terkesan tak digubris.

Senada diucapkan Bst, warga seputaran Terminal Jatijajar, bahwa proyek turap di pinggir jalan, pihak kontraktor memasang contraflow, karena ada kendaraan pengangkut urukan tanah yang digali menggunakan alat berat beko di badan Jalan Raya Jakarta – Bogor.

Proyek turap tersebut tak ada plang nama perusahaan, juga anggaran proyek bersumber dari mana, terkesan proyek turap itu seperti proyek uka-uka, ujarnya

Proyek turap kali baru di depan Terminal Jatijajar menjadi perhatian, sehingga mendapat sorotan masyarakat.

Semestinya, pihak Pemda Jawa Barat berkoordinasi dengan pihak BPTJ, Dishub serta Dinas PUPR Bidang SDA, karena lokasi pekerjaan berada di depan Terminal Jatijajar Kota Depok, distop saja dulu untuk sementara, hingga ditemukan konsep bersama. (Tim)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News