JAYANTARANEWS.COM, KBB
“Sebenarnya masalahnya hanya karena persoalan jalan yang sudah hampir 5 tahun, dari tahun 2017, namun tidak segera diperbaiki. Dan itu jalan kabupaten Pak, kewenangan kabupaten, bukan kewenangan desa. Pengajuan sudah seringkali kita ajukan, namun nyatanya hanya diukur-ukur, difoto tanpa ada realisasi.” Demikian disampaikan Ipin Suryana, Kepala Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, mengawali bincangannya saat disambangi Tim Investigasi JayantaraNews.com di kediamannya, menyikapi adanya baliho yang terpasang di empat titik yang bertuliskan : Masyarakat Desa Mekarjaya dan Tanjungjaya Tidak Akan Ikut Serta dan Berpartisipasi Dalam Pilkada, Sebelum Jalan Kabupaten Cihampelas – Bunder Diperbaiki”, Sabtu, (5/11/2022).
“Mungkin karena warga masyarakat dua desa ini kesal, karena akses jalannya tidak segera diperbaiki, hingga mereka ingin mengadakan demo ke Pemda KBB, dan tujuannya sih bagus. Cuman saya cegah, karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan akhirnya mereka memasang baliho di empat titik,” imbuhnya.
Sebelumnya, warga masyarakat yang merasa resah dan protes atas kondisi jalan yang seakan tidak digubris itu, sempat menanam pohon pisang di tengah jalan. Dan terkini mengancam golput di Pilkada 2024.
“Sebenarnya sih warga masyarakat hanya ingin kejelasan langsung dari pelaksana tugas (PLt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan atau dinas teknis terkait. Namun rupanya kejelasan yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang,” ditambahkan Nandang, mewakili warga masyarakat setempat.
Menyikapi kekesalan warga masyarakat dari dua desa tersebut, bisa dinilai, bahwa betapa bobroknya sistem pemerintahan di Kabupaten Bandung Barat. Hingga karena persoalan jalan saja, masyarakat mesti protes keras dan mengancam golput di Pilkada 2024 mendatang, aneh. (JO JN)
