HomeLintas BeritaSpek Pengerjaan Proyek BBWS Citanduy Oleh PT Aura Sinar Baru Diduga Menyimpang...

Spek Pengerjaan Proyek BBWS Citanduy Oleh PT Aura Sinar Baru Diduga Menyimpang dari RAB

JAYANTARANEWS.COM, Cilacap

Menyikapi informasi yang beredar di masyarakat dan beberapa media yang sudah memberitakan, hingga membuat Tim Investigasi Jayantara News turut serta melakukan penelusuran ke lokasi proyek, atas dugaan penyimpangan spek material.

“Karena dalam hal pengerjaan pemasangan batu talud penahan bahu jalan inspeksi,
ditemukan batu jenis picung (istilah di lapangan, red). Dimana diketahui, bahwa batu picung adalah batu gembur, tidak sekeras batu ciwuni (posland).” Hal tersebut menyimak atas pengakuan salah satu pekerja, yang menyebut bahwa batu yang digunakan adalah batu picung, Selasa (29/11).

Sementara, selama Tim Investigasi Jayantara News melakukan penelusuran di lokasi, tidak terlihat satu pun adanya pengawas, baik dari penyedia jasa maupun dari BBWS. Justru yang terlihat semuanya pekerja harian lepas, yang hampir rata-rata pekerjanya tidak memakai P3K, seperti helm, rompi dan sepatu boot. Dan sepertinya, mereka bekerja tidak ada pemandu apalagi pengawas.

Untuk sementara, Tim Investigasi Jayantara News baru menelusur satu item pekerjaan, dimana diketahui bahwa untuk pembelanjaan terkait pekerjaan pun sudah tertuang dalam RAB.

Apalagi, jika bangunan yang uangnya dari negara itu dipergunakan untuk membangun infrastruktur, yang notabene belanja materialnya juga tertuang dalam RAB, selayaknya barangnya juga berkualitas dan bangunannya bermutu.

“Tim baru menelusur satu item pekerjaan. Item cor leneng dan paket lainnya belum kita telusur,” ujar Buyung, Tim Investigasi Jayantara News wilayah Cilacap.

Bahkan, sempat juga Tim mewawancarai salah seorang masyarakat di lokasi pekerjaan, yang kebetulan petani pengguna air (penerima manfaat).

Atas beberapa pertanyaan yang dilontarkan, Ia pun mengatakan; “Saya saja sebagai petani kecil yang penghasilannya pas-pasan, tidak mau memakai batu seperti itu untuk pondasi rumah atau pagar. Karena batu picung itu gembur, dan jika kena panas gugur bisa hancur, kekuatannya kurang,” ucapnya.

“Kami selaku petani hanya ingin menikmati bangunan tersebut dalam jangka waktu yang lama. Jadi jangan sampai baru satu tahun umurnya, tapi sudah rusak dan keropos,” ucapnya.

Menyikapi segala kerancuan di atas, Buyung pun kembali menuturkan; “Kalau hal ini dibiarkan terus, bisa jadi masyarakat berasumsi bahwa BBWS lemah dalam pengawasan. Karena kita pun tidak menyalahkan kontraktor, karena kontraktor adalah perusahaan bisnis, yang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Jadi, semua ini kembali kepada pengawasan para pihak yang sudah dimandatkan dan digaji oleh negara,” katanya.

Jika mengutip obrolan Presiden beberapa waktu lalu, bahwa kontrol pengawasan yang baik adalah masyarakat. “Sekarang kami mengontrol, mengawasi pekerjaan bapak-bapak. Dan sebenarnya sudah capai kami mendengar berita soal korupsi maupun penyimpangan penggunaan uang negara. Mari kita akhiri, dimulai dari pribadi masing-masing. Berani jujur hebat!” tegas Buyung.

Hingga berita ini ditayangkan, Jayantara News pun sudah berupaya menghubungi beberapa pihak, yang ada keterkaitan dengan persoalan dimaksud.

Melalui pesan WhatsAppnya, Heri, selaku Pelaksana dari PT Aura Sinar Baru, saat dihubungi Jayantara News dan dipertanyakan terkait persoalan di atas, tidak berkomentar.

Demikian pun Andi, staf yang mewakili BBWS, yang dihubungi Jayantara News, dan dipertanyakan terkait hal yang sama, pun No Comment, alias Bungkam..!!! (Tim JN)

Bersambung…!!!

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News