HomeLintas BeritaGelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Hj. Endang Maria Astuti Berikan Edukasi kepada...

Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Hj. Endang Maria Astuti Berikan Edukasi kepada Masyarakat Jawa Tengah

JAYANTARANEWS.COM, Wonogiri

Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., SH., MH., selaku anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar wilayah dapil Jateng IV yang meliputi Wonogori, Karanganyar dan Sragen, belum lama ini menggelar acara sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Acara sosialisasi 4 Pilar yang dihadiri dari beberapa elemen tokoh pemuda, agama dan beberapa organisasi perempuan itu, dilaksanakan pada Rabu, 27 April 2023, bertempat di aula Saraswati, Brumbung, Wonogori, Jawa Tengah.

Diketahui, bahwa 4 Pilar Kebangsaan yang meliputi; Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, adalah satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

“Penanaman nilai-nilai sejak dini di lingkungan keluarga dan masyarakat itu perlu, guna menanamkan rasa cinta tanah air,” ujar Endang Maria Astuti kepada para peserta sosialisasi.

Lebih lanjut ditegaskan, bahwa 4 Pilar Kebangsaan harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan setiap masyarakat, agar mampu berkontribusi positif dalam membangun bangsa dan negara yang dilandasi dengan cinta tanah air.

Pemilihan umum atau pemilu merupakan salah satu indikator atau tolok ukur dari demokrasi. Keterbukaan dan kebebasan dalam pemilihan umum mencerminkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, imbuhnya.

Terdapat dua jenis sistem di dalam sistem proporsional; yaitu sistem proporsional terbuka dan sistem proporsional tertutup.

“Sistem proporsional terbuka adalah sistem pemilu, dimana pemilih memiih langsung wakil-wakil legislatifnya. Sedangkan dalam sistem proporsional tertutup, pemilih hanya memilih partai politiknya saja,” ujar Endang.

Tak ketinggalan, salah satu peserta sosialisasi yang hadir pun menyampaikan usulan. “Saya selaku masyarakat yang  mempunyai hak memilih, menginginkan pemilu 2024 diselenggarakan seperti pemilihan umum sebelumnya, yaitu secara terbuka,” ungkapnya.

Dikatakan peserta, jika pemilihan umum ingin terlaksana dengan kondusif, maka dilaksanakan pemilu seperti lima tahun yang lalu. Kalau masyarakat pemilih saat nanti dilakukan pemilu secara tertutup, maka masyarakat akan banyak yang tidak memilih alias golput.

“Sistem pemilu tertutup justru membuat masyarakat akan jauh dari demokrasi. Tentunya masyarakat tidak ingin memilih pemimpin kedepan seperti memilih kucing dalam karung,” kata peserta sosialisasi.

Kemungkinan besar, kata peserta, jika dilakukan pemilihan secara tertutup, maka akan banyak calon anggota legislatif juga yang tidak mau. “Sekarang ini rakyat Indonesia sudah cerdas dan melek, dan tidak bisa dibohongi lagi dengan janji-janji manis oleh para calon anggota legislatif. Dan bagi para calon yang akan maju sebagai pemimpin, janganlah bermain money politik dengan menyebar uang kepada masyarakat, karena ini tida mendidik. Majulah dengan memberikan gagasan dan visi misi yang baik demi rakyat,” ditambahkan oleh salah satu perwakilan dari organisasi perempuan.

Hj. Endang pun sebagai wakil rakyat memberikan edukasi kepada para peserta yang hadir, guna menentukan para pemimpin ke depan lima tahun sekali. “Jangan asal memilih, harus diperhatikan betul-betul, dan para calon tersebut harus dekat dengan rakyat. “Lakukan tatap muka dan berdialog langsung dengan para pemilih, dan ajarkan politik dengan baik,” imbuh Anggota Komisi VIII DPR RI itu. (Bud)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News