HomeLintas BeritaBIADAB!!! Oknum Pengasuh Ponpes Tahfidz Bojong Tegal Diduga Lakukan Pencabulan, Korban Alami...

BIADAB!!! Oknum Pengasuh Ponpes Tahfidz Bojong Tegal Diduga Lakukan Pencabulan, Korban Alami Depresi dan Trauma Berat

JAYANTARANEWS.COM, Kab. Tegal

Kekerasan seksual terhadap remaja, disamping berdampak secara fisiknya seperti masalah kesehatan, namun psikisnya juga akan dialami korban seperti stres dan traumatis, depresi, fobia dan mimpi buruk serta curiga terhadap orang lain dalam waktu yang cukup lama.

Hal demikian pun seperti yang dialami oleh santriwati berinisial SV, warga Desa Bumijawa, Kabupaten Tegal, yang menjadi korban pelecehan seksual, yang diduga dilakukan oleh GZ, oknum pengurus pondok pesantren (ponpes) Tahfidz NA di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. 

Melalui JAYANTARA NEWS, korban mengungkapkan aksi tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh oknum pengasuh ponpes terhadap dirinya hingga tujuh kali, di tahun 2023 lalu. SV tidak berani melaporkan kasus tersebut karena adanya relasi kuasa. Bukan hanya SV yang menjadi korbannya, bahkan ada santriwati lain dan sudah keluar juga dari ponpes tersebut. 

“Yang pertama itu mengobati saya di kamar anaknya. Kepala saya dipegang, setelah itu saya tak bisa melakukan apapun, seperti dihipnotis. Tubuh saya tidak bisa gerak, dan hati saya memberontak ingin melawan, tapi tidak berdaya,” ungkapnya.

Saat ditanyakan terkait perlakuan tak bermoralnya pelaku terhadap dirinya itu, korban terdiam, kemudian membuka buku, menjelaskan kepada JAYANTARA NEWS, bahwa dirinya mencatat berapa kali dirinya mendapat perlakuan tidak senonoh dari pelaku. “Di tanggal ini pertama kejadian, yang ini…  yang ini… yang ini… ini… ini… Dan ini parah Bu… paraaah…paling paraaah, tangisnya pun pecah, sampai meronta histeris. 

Perbuatan asusila pelaku dilakukannya di dalam kamar pelaku, dengan modus memberikan pengobatan alternatif kepada korban. Dijelaskan oleh korban, bahwa memang dirinya itu pernah sakit flek paru-paru (tuberkolusis). Namun menurut korban, itu sudah lama sembuh, sebelum korban mondok di ponpes tersebut. 

Kini korban dalam proses pemulihan kondisi fisik dan mental, traumatis pasca mengalami pelecehan seksual yang sangat mengguncang hati nuraninya. Dengan dukungan keluarganya, membantu korban mengembalikan kepercayaan dirinya agar dapat berfungsi kembali secara sosial.

Dan, karena kasus pelecehan seksual di lingkungan ponpes itu sangat rawan, diduga ada intimidasi pada korban dan keluarganya, maka atas dasar itu korban dan keluarganya tidak berani melapor. Yang terpenting adalah korban segera sembuh dari traumanya, sehingga dapat menjalani kehidupan secara normal penuh percaya diri. 

Lantas…akankah kita membiarkan kasus tersebut tak terungkap untuk selamanya, hingga menjadikan sebuah misteri? (Tim)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News