HomeLintas BeritaDiklaim Mengidap Kanker Kulit, Derita Teten Warga Purabaya Sukabumi Semakin Bertambah

Diklaim Mengidap Kanker Kulit, Derita Teten Warga Purabaya Sukabumi Semakin Bertambah

Diklaim Mengidap Kanker Kulit, Derita Teten Warga Purabaya Sukabumi Semakin Bertambah

JayantaraNews.com, Sukabumi

Teten (45), warga Kampung Kuta RT/RW 12/08 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, tinggal bersama ibunya, Ejeh (95), di gubug berukuran sangat kecil. Untuk makan pun mereka hanya mengandalkan belas kasihan dari warga sekitar, bahkan pernah suatu saat tidak makan seharian, dan hanya makan singkong rebus.

Disinggung terkait penyakit yang dideritanya, Teten hanya pasrah. ” Tadinya saya bisa bekerja seperti teman-teman yang lain, dan bisa membantu ibu mencari nafkah, pak. Tapi menginjak usia 18 tahun, saya mempunyai bintik-bintik di dagu, dan lama kelamaan bintik tersebut terasa membesar, akhirnya diobati oleh tabib, tapi hasilnya tidak ada, malah menjadi semakin banyak,” keluh Teten melalui JayantaraNews.com, Sabtu (21/3).

” Sampai pada tahun 2019 lalu, tambah Teten, saya dirujuk memakai BPJS ke RS Syamsudin Sukabumi, dan dokter ahli kulit mengklaim, kalau saya mengidap kanker kulit. Saya dioperasi sampai dua kali, lantaran dianggap penyakit saya sudah kronis, pak.”

” Karena kehabisan biaya, maka saya memutuskan untuk tidak dioperasi lagi karena biayanya tidak ada,” urai Teten dengan nada sedih.

” Saya juga ingin sembuh pak. Namun apa daya, jangankan untuk berobat, untuk makan pun nunggu uluran dari tetangga,” paparnya.

Di tempat terpisah, Itib (40), yang masih warga Kuta membenarkan akan penyakit yang diderita tetangganya. ” Sebenarnya dia (Teten) ingin seperti orang lain, bisa bekerja untuk menafkahi ibunya yang sudah tua. Dulu, sebelum punya penyakit, dia sempat bekerja serabutan, terkadang jualan kayu bakar yang diambil dari hutan. Namun belakangan ini tak ada orang yang mau nyuruh dia lagi, mungkin jijik dengan kondisi fisiknya,” katanya.

” Sementara ini, ujar Itib, kami mengumpulkan dana dari warga RT 12, ada yang ngasih Rp 2.000, ada yang ngasih Rp 5.000, dan kami tidak pernah minta, tapi keikhlasan orang yang ngasih, dan itu cukup untuk makan dia dengan ibunya.”

Itib, yang juga Ketua RT Kampung Kuta menuturkan,” sebenarnya kami berencana dengan kepala desa mau membawa Teten kembali, namun karena keadaan materi yang tidak memungkinkan, ditambah sedang maraknya Virus Corona yang saat ini, jadi kami tak bisa berbuat apa-apa lagi. Sementara ini kami hanya tinggal nunggu donatur ataupun dermawan dan hamba Allah yang sudi membantu meringankan beban dia dan keluarganya,” tambahnya.

” Kami sering memantau, malah di saat ada rizqi, kita sering bantu menyambung makan keluarga Teten, dan kami siap jika ada donasi dari pihak manapun untuk kesehatannya,” ditambahkan Ade, warga yang juga peduli terhadap keluarga Teten. (Pid)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News