JAYANTARANEWS.COM, Pangandaran
Kegiatan Pan Asia Hash 2022 yang digelar di Kabupaten Pangandaran pada tanggal 7, 8 hingga 9 Oktober 2022, banyak mendapat keritikan dari berbagai pihak. Pasalnya, acara tersebut bertepatan dengan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Salah satu yang mengkritik adalah Ketua DPC PKB Kabupaten Pangandaran, Otang Tarlian, yang dalam rilisnya disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada JayantaraNews.com. “Di balik adanya kebanggaan karena Kabupaten Pangandaran terpilih menjadi tuan rumah Pan Asia Hash 2022, ada sisi lain yang membuat miris. Yaitu; gaya, cara berpakaian dan perilaku yang bertentangan dengan agama serta budaya kita. Apalagi acaranya bertepatan dengan hari memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya, Senin, (10/10/22).
Baca berita terkait: Event Pan Asia Hash 2022 & Pemda Pangandaran Dikecam Ulama: Gelar Pesta Miras & Kampanye LGBT Bertepatan di Bulan Maulid Nabi
https://www.jayantaranews.com/?p=89895
Selain itu, lanjut Otang, kalau melihat penampilan pakaian yang dipakai, seperti dari foto-foto yang tersebar di media sosial, ini jangan disamakan dengan kita berpakaian di saat kita lucu-lucuan pada peringatan 17 Agustus (HUT RI). “Kalau kita telaah lebih jauh, maka ada simbol-simbol yang tersembunyi dan masyarakat awam tidak mengetahui. Kita sebagai warga masyarakat Pangandaran harus mewaspadai itu,” tuturnya.
Menurut Otang, konsep dalam menarik investor ke Pangandaran dengan kegiatan tersebut, konsep-konsepnya kita belum mengetahui. Jangan sampai kita menjadi tamu di negeri kita sendiri. “Banyak hal yang harus kita persiapkan, termasuk regulasi untuk melindungi masyarakat di semua bidang termasuk efek domino yang bersifat negatif,” ringkasnya. (Nana JN)
