Lembaga BPKP KECAM Keras Inisiasi Pelemahan KPK Oleh DPR RI
JayantaraNews.com, Bandung
Lembaga BPKP (Badan Pemantauan Kebijakan Publik), mengecam keras atas ‘Inisiasi Pelemahan KPK’ oleh DPR RI, dimana diketahui Pemberantasan Korupsi di Indonesia (kembali) sedang di ujung tanduk.
20 menit pembahasan revisi tentang UU KPK oleh ‘Parlemen Terhormat’ dapat merubah masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia.
9 persoalan Revisi UU KPK yang beresiko melumpuhkan kerja KPK, yakni :
1. Independensi KPK terancam
2. Penyadapan dipersulit dan dibatasi
3. Pembentukan Dewan Pengawas yang dipilih oleh DPR
4. Sumber Penyelidik dan Penyidik dibatasi
5. Penuntutan Perkara Korupsi harus koordinasi dengan Kejaksaan Agung
6. Perkara korupsi yang mendapat perhatian masyarakat tidak lagi menjadi kriteria
7. Kewenangan pengambilalihan perkara di Penuntutan dipangkas
8. Kewenangan strategis pada proses Penuntutan dihilangkan
9. Kewenangan KPK untuk mengelola pelaporan dan pemeriksaan LHKPN dipangkas.
Ditemui JayantaraNews.com menyikapi persoalan di atas, Ketua Umum Lembaga Badan Pemantau Kebijakan Publik (BPKP) Ahmad Tarmizi menuturkan,” Apa yang sedang digulirkan di Gedung DPR oleh para Wakil Rakyat merupakan sebuah cerminan, bahwa mereka sudah tidak memiliki Sense of Crisis masyarakat atas penuntasan masalah maraknya praktek Korupsi di negeri ini yang kian menggurita,” ujarnya, Selasa (10/9/19).
Menurutnya, keberadaan lembaga ad-hoc tersebut masih sangat dibutuhkan. ” Apabila berhasil dilemahkan terlebih bubar, maka kiamat sudah!, karena kehancuran sebuah negara salah satunya adalah kuatnya fondasi perekonomian negara,” tandasnya.
Tarmizi mengungkapkan,” Bagaimana bisa membangun negara ini menjadi kuat, kalau saja kas negara selalu bocor karena digerogoti oleh para ‘Maling Uang Rakyat’. Jadi keberadaan KPK adalah tanggung jawab kita semua, baik para aktivis/penggiat anti korupsi, juga seluruh komponen yang ada di negeri ini, selain tentunya dukungan masyarakat secara komprehensif demi menyelamatkan re-generasi penerus bangsa kedepan yang lebih baik,” tegasnya. (red)
