HomeBandung RayaPenolakan Pemakaman Jenazah Covid-19 Oleh Warga, Kang DS: Prihatin, Sikapi Dengan Pemikiran...

Penolakan Pemakaman Jenazah Covid-19 Oleh Warga, Kang DS: Prihatin, Sikapi Dengan Pemikiran Logis

Penolakan Pemakaman Jenazah Covid-19 Oleh Warga, Kang DS: Prihatin, Sikapi Dengan Pemikiran Logis

HM Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat

JayantaraNews.com, Kab Bandung

Menyikapi persoalan mewabahnya Virus Corona (Covid-19) memang jadi atensi semua pihak. Salah satunya dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, HM Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si.

Kang DS, demikian sapaan akrab HM Dadang Supriatna mengatakan,” yang harus disikapi bersama, adalah jika ada salah satu wilayah yang warganya dinyatakan positif terkena Covid-19, kemudian meninggal dunia. Mau dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) biasa, akan tetapi warga sekitar menolak. Nah, menghadapi kejadian seperti itu kita pun cukup prihatin. Lantas, apa yang harus disiapkan?,” ujar Kang DS kepada JayantaraNews.com, Senin (30/3/20), melalui sambungan telepon selulernya.

Dikatakan Dadang (Kang DS),” apakah harus mempersiapkan lahan makam umum secara khusus untuk yang positif terkena Covid-19, atau bagaimana?,” katanya.

Menurutnya, dampak penyebaran wabah Virus Corona ini semua orang berpotensi terkena virus mematikan tersebut.

“ Hal ini penting untuk diketahui, supaya tidak simpang siur tentang informasi. Untuk itu, mari kita saling jaga dan tetap semangat dengan pemikiran yang logis bukan secara emosional,” ajaknya.

Dadang pun berpendapat, bahwa kebijakan pemerintah melaksanakan lockdown atau karantina kewilayahan akan berimplikasi terhadap ekonomi dan keamanan. Sehingga harus dipikirkan secara matang jika kebijakan itu akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Menyikapi tentang social distancing, yang merupakan strategi kesehatan publik yang direkomendasikan untuk mencegah, melacak, dan menghambat penyebaran virus, menurutnya, harus ada langkah yang harus ditempuh.

“ Langkah mana yang akan diambil? Terutama daerah yang masuk ke dalam kategori zona merah. Apakah tetap dengan social distancing atau dengan langkah lockdown? Mari kita tunggu Juklak dan Juknisnya dengan aturan langsung dari pemerintah pusat yang sedang dibahas, sebagai acuan pelaksanaan di lapangan,” paparnya.

Terpenting, kata Dadang, tetap berdoa kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT agar persoalan mewabahnya virus mematikan ini segera berakhir. “ Semoga kita tetap sehat dan selalu dicukupkan untuk memenuhi kebutuhan buat hidup kita, serta selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin,” tutupnya.

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News