Madina: Soal Tambang Ilegal & Dugaan Oknum Polri Bermain, BPI KPNPA RI Minta KAPOLRI Bertindak Tegas!
JayantaraNews.com, Mandailing Natal
Menyikapi temuan hasil investigasi Satgas BPI KPNPA RI (Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran Republik Indonesia), dan atas dasar laporan pengaduan (Lapdu) dari masyarakat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara, bahwa telah adanya kegiatan tambang emas yang diduga liar (ilegal) yang berlokasi di daerah Muara Soma Batang Natal dan di daerah Perlampungan, belakangan ini menjadi sorotan beberapa kalangan.
Apalagi, bahwa dalam aktivitas yang dinilai liar tersebut, terendus dan diduga adanya oknum Pati Polri yang bermain.
Baca berita terkait: Terendus Ada Oknum Bermain! Penambang Emas Di Madina Sumut Diduga Ilegal, Tak Miliki Izin – https://www.jayantaranews.com/2020/04/54425/
Hal inilah yang membuat salah satu Anggota Investigasi & Intelijensi BPI KPNPA RI (Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara Pengawas Anggaran Republik Indonesia) Mahmud Dalimunte, SH angkat bicara!
” Terkesan adanya pembiaran dalam aktivitas tersebut. Dinas terkait dan aparat penegak hukum (APH) seakan tutup mata. Bahkan terendus adanya oknum yang bermain, sehingga dari pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) seakan membiarkan dan tidak melakukan penindakan.” Demikian diungkapkan Mahmud, melalui JayantaraNews.com, Rabu (8/4/20).
Sebagaimana diketahui, bahwa soal kegiatan para penambang yang diduga liar (ilegal) dan tanpa mengantongi izin AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) tersebut, sudah berlangsung cukup lama. Hingga belakangan ini masyarakat areal setempat merasa resah. Mereka khawatirkan akan rusaknya ekosistem di lingkungan sekitar.Mahmud,” adanya aktivitas yang diduga ilegal dan terendus adanya oknum Polri yang bermain, tentu ini tidak bisa dibiarkan,” tandasnya.
Mahmud yang didampingi Agus Chepy Kurniadi, selaku Kabid Investigasi BPI KPNPA RI menegaskan,” kami dari BPI KPNPA RI mewakili masyarakat yang resah, memohon kepada Kapolri agar “menindak tegas”, baik para penambang emas yang dianggap liar, ataupun terhadap oknum Polri dimaksud yang diduga membackingi para penambang tersebut di wilayah Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut),” ungkapnya.
Informasi terkini didapat, bahwa pemilik alat berat (ekskavator) terbanyak dimiliki oleh inisial EK, di daerah Perlampungan Madina. (Tim)
