Salam Takzim, Kang DS: Pengabdian Di Tengah Pandemi Covid-19, Bagaikan Malaikat Tak Bersayap
JayantaraNews.com, Jabar
Tingkat pengabdian yang paling tinggi pun tidak lantas memberikan hak pada seseorang untuk mengklaim, bahwa dirinya telah mendapat ampunan, dan ahli surga atau merasa suci.
Namun demikian, yang harus diyakini oleh setiap orang, ada satu perbuatan yang pasti dibalas oleh Allah SWT, yakni pelayanan tanpa pamrih kepada orang-orang yang sakit.
Tidak ada perbuatan manusia yang lebih disukai Allah SWT dibanding menolong makhluk-Nya yang sakit, menderita atau sedang terzalimi.
Tentu di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, para tenaga medis yang langsung berhadapan dengan mereka yang sakit adalah paling tinggi pengabdiannya dibanding dengan siapapun. Para tenaga medis adalah paling berisiko, dan karena melalui tangan mereka, yang positif jadi negatif, yang sakit jadi sembuh. Mereka laksana para malaikat tak bersayap.
Sementara, yang bukan tenaga medis, bisa melakukan pengabdiannya dengan menyumbangkan hartanya, atau tenaganya sebagai tenaga sukarelawan, atau bisa membuat baliho, banner yang berisi ajakan, imbauan positif pada masyarakat, dan atau dengan doa semoga Allah SWT menghentikan wabah ini. Atau mungkin dengan melakukan upaya diam di rumah secara totalitas dari tanggal 10 s.d 12. Semoga apa yang kita upayakan, Allah SWT catat sebagai pengabdian yang dilandasi keinginan luhur untuk menyelamatkan sesama, dan ini adalah kebaikan.
Sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan, dan karena kebaikan pula yang membuat siapapun kelak bisa berjumpa dengan-Nya.
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh, dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (QS Al-Kahfi: 110).
Bandung, 10 April 2020
Salam Takzim
Dadang Supriatna
BEDAS Ngawangun Kabupaten Bandung