HomeNewsSikap Dirut Pasar Jaya Yang ABS & KerjaRodikan Karyawan, Beranikah ANIES Bertindak?

Sikap Dirut Pasar Jaya Yang ABS & KerjaRodikan Karyawan, Beranikah ANIES Bertindak?

Sikap Dirut Pasar Jaya Yang ABS & KerjaRodikan Karyawan, Beranikah ANIES Bertindak?



JayantaraNews.com, Jakarta

Kinerja Direktur Utama Perumda Pasar Jaya dipertanyakan oleh para karyawannya, menyusul sikapnya yang bermental Asal Bapak Senang (ABS).

Pasalnya, gara-gara bermental ABS kepada Gubernur DKI Anies Baswedan, Arief memaksa ribuan karyawannya dari berbagai tingkatan jadi “kuli”, mempacking 1,2 juta paket sembako pesanan Anies untuk dibagikan ke warga Jakarta.

” Dia (Arief, red) tidak peduli hirarki. Semua dikumpulin untuk proyek sembako,” ujar karyawan tersebut. 

Pantauan awak media, pekerjaan packing dilaksanakan nonstop 24 jam terdiri dari 2 shift, masing-masing 12 jam, tak peduli di hari pertama Ramadhan.

” Ini yang secara terang-terangan melanggar undang-undang ketenagakerjaan,” ujar seorang karyawan mangkel.

Saking mangkelnya, karyawan itu mempertanyakan profesional Arief, yang disebut-sebut jebolan dari Giant. Bahkan ditudingnya sebagai pembual, terutama dalam menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Lagi-lagi kejadian mempacking sembako pesanan Anies di Jakgrosir, menjadi bukti kepanikan Bos Pasar Jaya tersebut.      

Di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur tersebut, karyawan Pasar Jaya terkesan seperti buruh pabrik. Dari yang menjabat manager area, manager bidang dan manager lainnya sampai kepada karyawan cleaning service dan keamanan membaur jadi satu. Semuanya dipaksa kerja rodi demi target 1,2 juta paket sembako pesanan Anies.      

” Gawatnya, kami bekerja tanpa mengikuti kaidah dan peraturan di masa epidemi Covid-19, misalnya jaga jarak, masker dan cuci tangan,” tutur karyawan lain.

Emosi karyawan ini meledak. Dia menilai gara-gara ABS, Arief melupakan pandemi Corona. Sebab, suasana kerumunan macam pabrik, sarat tertular Covid. Aktivitas tinggi dan padat, tidak dilengkapi APD.

Bahkan jika tidak membawa masker, pekerja tidak boleh ambil masker yang buat dimasukkan ke kardus. ” Kalo lagi laper karena belum jam makan siang, tidak boleh ngemilin biskuit. Padahal kita kerja udah kayak buruh pabrik. Ah.. pokoknya sedih kalau diceritain,” tuturnya.

Kejadian tersebut membuat “tangan” Serikat Pekerja (SP) Pasar Jaya “gatal”. Mereka mengirim surat ke Menkes juga Disnaker DKI Jakarta, meminta agar Dirut ditindak.

” Anies tidak menutup mata apa yang saat ini terjadi. Sebab beberapa kali Sidak ke Pasar Induk melihat pekerjaan packing tersebut, tapi tak bereaksi apa-apa soal keselamatan para pekerja,” ungkap karyawan lain.

Padahal, lewat instruksinya, Anies sempat mengancam perusahaan yang melanggar PSBB akan ditindak, termasuk mencabut izin usahanya.

” Kejadian kami di Jakgrosir mempacking 1,2 juta sembako, jelas-jelas melanggar PSBB. Kami seperti buruh,” jelas karyawan itu memperlihatkan potret kerumunan karyawan saat mempacking.

” Dengan foto-foto ini, berani tidak Anies membekukan Perumda PD Pasar Jaya, atau menindak Bos Arief,” ujarnya sinis.

Menyikapi persoalan sekaligus menyerap unek-unek ribuan karyawan yang dikerjarodikan, yang jelas sudah melanggar UU Ketenagakerjaan, JayantaraNews.com melalui pesan WhatsAppnya, pada Sabtu (25/4) mencoba menghubungi Kadisnaker DKI Jakarta (Adriansyah) untuk meminta petunjuk, terkait tindakan apa yang akan diberikan. Namun hingga berita ini ditayangkan, Sang Kadis belum memberikan jawaban. (001)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News