DPP MGP: Ironis! Di Saat Mewabah Covid-19, Pemerintah KBB Diduga Lakukan Tender Diam2
JayantaraNews.com, KBB
Persoalan penanganan dalam pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 masih begitu gencar digaungkan, baik melalui instruksi dan imbauan-imbauan dari pemerintah, maupun Maklumat Kapolri. Namun di lain pihak, masih saja adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh segelintir oknum yang mengadakan pergerakan tanpa mengindahkan imbauan-imbauan dimaksud.
“Adanya pelelangan/tender infrastruktur yang dilakukan oleh Pemkab Bandung Barat belum lama ini, tentunya bukan sebagai langkah strategi dalam penanganan pandemi Covid-19, rancu bukan..? Apalagi ditengarai, bahwa dengan nominal yang cukup fantastis itu, tentunya menjadikan sorotan dari berbagai pihak.” Demikian diutarakan Agus Satria, selaku Tim Investigasi DPP Manggala Garuda Putih, melalui JayantaraNews.com, Senin (13/4).
Agus menyebutkan, bahwa ada beberapa data pelelangan yang perlu disikapi, antara lain;
1). Adanya peningkatan Jalan Purabaya-Jati-Saguling, Rp 105,3 miliar
2). Peningkatan Jalan Selacau-Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan, dan pembangunan Jembatan Tajim, Rp 197,4 miliar
3). Peningkatan Jalan Rancapanggung-Cijenuk, Cijenuk-Sarinagen, Sarinagen-Baranangsiang, Rp 88 miliar
“Sungguh aneh, di tengah-tengah pemerintah dan semua kalangan sibuk dalam penanganan pencegahan Covid-19, namun proses pelelangan/tender terus berjalan bahkan terkesan diam-diam. Lalu apa jadinya bila nanti ada pemenang tender, lantas para pekerjanya didatangkan dari daerah-daerah yang terdampak Covid? Ironis bukan?,” ungkapnya.
“Kami berharap, agar semua anggaran tersebut di atas ditarik, dan ada baiknya anggaran tersebut dialokasikan untuk waktu kedepan menghadapi gejala sosial,” ujarnya.
Agus menambahkan, “Yang dilakukan Pemerintah KBB itu sudah melanggar sisi kemanusian, Bang. Dimana secara diam-diam sudah melakukan tender kegiatan proyek yang nilainya besar. Padahal, kondisi saat ini sedang mengalami bencana sosial maupun kesehatan,” ulasnya.
“Ngeri, Bang. Tender diam-diam dengan nilai yang fantastis, sementara masyarakat sedang menjerit. Seakan mengabaikan sisi kemanusiaan,” urainya.
Menyikapi terkait persoalan pelelangan/tender, yang diduga dilakukan oleh Pemkab Bandung Barat secara diam-diam, dan guna mengklarifikasi atas kebenaran informasi tersebut, JayantaraNews.com mencoba menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bandung Barat (Anugerah) dan ke Bupati Bandung Barat (Aa Umbara Sutisna), melalui pesan WhatsAppnya, Senin (13/4). Namun disayangkan, hingga berita ini ditayangkan, baik Kadis PUPR dan Bupati KBB tidak memberikan jawaban, alias No Comment. (Tim)
