Luar Biasa! Wilayah Kec Majalaya Jadi REKOR MIRAS!
Gambar Ilustrasi
JayantaraNews.com, Kab Bandung
Miras di wilayah Majalaya ternyata sulit untuk diberantas, bahkan seakan tidak ada yang mampu mengusik kios-kios miras yang masih eksis jualan di wilayah Majalaya.
Hal ini membuktikan, bahwa untuk pencapaian zero alkohol di wilayah Majalaya hanya sekedar isapan jempol belaka.
Entah apa yang terjadi, sampai kios-kios miras di wilayah Majalaya tidak terusik dan seolah-olah dengan santainya berjualan.
Seperti diungkapkan oleh salah satu warga Majalaya Achmad. ” Saya sangat prihatin dengan kondisi wilayah Majalaya. Semakin hari semakin marak miras di Majalaya. Yang lebih aneh lagi, kalau kios obat dibabad habis, namun kios miras dibiarkan. Inilah yang menjadi dilema di wilayah Majalaya. Entah ada persaingan dagang atau memang ada oknum yang selalu membackingi,” jelas Achmad.
Menurut pemantauan Tim, penjual miras di Majalaya yang masih membuka kegiatannya, yaitu di Jalan Anyar atau by pass Majalaya, jalan menuju SMPN 1 Majalaya, Jalan Leuwidulang, dan banyak tersebar di wilayah pedesaan yang lain, seperti wilayah Desa Wangisagara, Desa Padaulun, Desa Biru, Desa Majalaya, bahkan banyak lagi.
Namun sungguh aneh, tanpa ada satupun kios yang tersentuh oleh aparat. Padahal para Ormas pun selalu mengatakan, bahwa sudah seharusnya ada pemberantasan miras dan menyegel kios-kios yang selalu menjual miras. Tapi pada kenyataannya, masih banyak kios-kios penjual miras yang masih menjual miras.
” Saya harap pemerintah harus tegas dalam melakukan penertiban miras dan obat-obatan, jangan ada tebang pilih. Sementara ini terlihat tebang pilih, miras dibiarkan, sementara pedagang obat terus dirazia sampai habis, dan terlihat kios obat sudah tidak beroperasi lagi, namun aneh, pedagang miras masih bercokol, seolah-olah ada tebang pilih dalam melakukan penertibannya,” jelas Ketua Ormas BNP DPC Kabupaten Bandung Asep.
” Inilah yang menjadikan sebuah dilema dan terjadi di Majalaya. Banyaknya kepentingan, banyak pula masalah yang terjadi, siapa yang rugi?, ya masyarakat kita juga, anak-anak kita, bahkan sampai terjadi pemerkosaan warga Kecamatan Paseh akibat dicekok miras. Siapa yang tanggung jawab?, tidak ada! Yang ada, anak itu dan keluarganya meratapi nasibnya,” terang Asep. (Asset)