HomeNewsPemuda Muslim & Peran Siaga Bencana

Pemuda Muslim & Peran Siaga Bencana

Pemuda Muslim & Peran Siaga Bencana

Oleh: Heni Syarifah, Pemerhati Remaja

JayantaraNews.com, Bandung

Jum’at, sekitar pukul 15.48 WIB, masyarakat Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, dikejutkan dengan terjadinya erupsi gunung berapi Tangkuban Parahu setinggi kurang lebih 200 meter di ketinggian 2.284 mdpl.

Gunung yang sangat terkenal ini, memang indah kelihatannya, udaranya yang sejuk dan pemandangan kebun teh yang terhampar luas, selalu juara memanjakan mata, sehingga secara otomatis mengingatkan akan keagungan Sang Pencipta Allah SWT, agar dapat mentafakuri, bahwa kita hanyalah manusia yang sangatlah kecil sekali, dibandingkan ciptaan Allah SWT yang lain.

Hendaklah bisa dijadikan renungan, bahwa tidak ada yang bisa disombongkan dari makhluk sekecil ini.

Begitu luar biasanya ciptaan Allah yang tiada tandingannya ini. Maka sangat tidak heran, kalau banyak yang berbondong-bondong mengunjungi objek wisata yang satu ini. Bukan hanya wisatawan lokal saja, bahkan juga dikunjungi oleh para wisatawan luar negeri.

Namun siapa sangka, gunung dengan sejuta pemandangan indah ini menyimpan sebuah bencana yang sangat dahsyat.

Jika Allah berkehendak untuk menjadikan gunung tersebut meletus, maka tak ada satu orangpun yang dapat menghalanginya. Letusannya menjadi ketakutan para masyarakat khususnya warga sekitar.

Demikian juga, janganlah lupakan si cantik sesar Lembang, yang tak kalah menjadi pusat perhatian karena menyimpan potensi gempa yang sangat besar. Masyarakat pun diminta waspada jika terjadi bencana yang tidak diharapkan ini.

Menyikapi bencana ini, tentu haruslah dibekali ilmu kepada para masyarakat secara bertahap. Pembinaan baiknya tak hanya berisi pemahaman waspada bencana dan simulasinya saja. Akan tetapi, haruslah diberikan pemahaman akidah Islam kepada masyarakat, terutama masyarakat yang masih awam dalam pemahaman agama Islam.

Hal ini untuk melatih mental dan hatinya agar selalu kuat dan sadar, bahwa segala yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendak Allah SWT.

Allah lah Yang Maha Menggerakkan semua yang ada di muka bumi ini. Sehingga, jika telah diberi pembekalan aqidah yang kuat, hal pertama yang masyarakat lakukan ketika ada bencana adalah dzikrullah (mengingat Allah), dan berusaha menggantungkan segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT, dan berusaha menyelamatkan diri dengan hati yang sepenuhnya berlindung kepada Allah.

Pembinaan ini haruslah dilaksanakan menyeluruh. Dalam hal ini, diutamakan dan diharapkan yang menjadi pemeran utama ialah seorang yang cekatan dan bertenaga prima yang bisa diandalkan membina masyarakat dalam situasi genting. Hal ini dimaksud, agar dapat memininalisir korban dalam sebuah bencana.

Tentulah kita butuh peran pemuda dalam siap tanggap bencana alam. Pemuda seperti apakah yang dimaksud?

Sebelum menambahkan kriterianya, marilah simak the real-nya pemuda zaman sekarang.

Pemuda masa kini, realitanya adalah pemuda yang “kebanyakan” belum menjadi andalan dalam mengatasi sesuatu.

Masih banyak yang abai dan mengisi waktu dengan hal yang kurang bermanfaat, sibuk dengan handphone genggamnya masing masing.

Jika dibiarkan seperti ini, maka jika terjadi bencana alam, hal pertama yang pemuda lakukan, adalah “mengupdate status”.

Memang, tujuannya untuk menginformasikan sesuatu, namun akan jauh lebih baik jika mereka, para pemuda memunculkan kepekaan dan kepedulian terhadap kemungkinan dampak buruk yang akan terjadi. Dan akan jauh lebih bermanfaat jika para pemuda menjadi tergugah hatinya, terbangun jiwanya untuk bisa menjadi seorang yang berguna di masyarakat dalam setiap keadaan.

Maka dari itu, kita butuh pemuda yang berkarakter baik dan shaleh, bermental kuat dan fisiknya juga kuat yang bisa diandalkan untuk membangun kekuatan negeri ini.

Pemuda yang hebat dan yang paling dibutuhkan saat ini, adalah pemuda yang terus belajar, beradab, pantang menyerah, cerdas dan berakhlakul karimah. Sehingga bisa menjadi pemuda profesional dalam menjalankan segala amanah, terutama dalam berkontribusi di dalam masyarakat.

Nabi Shallallahu‘alaihi Wa Sallam bersabda,
لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ
“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya, sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia peroleh, dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” H.R At-Tirmidzi

Begitu utamanya masa muda kita untuk dipertanggungjawabkan pada hari kiamat kelak.

Dan untuk para ayah bunda, jangan menyerah dan pesimis dalam mendidik anak-anak kita, supaya menjadi anak yang bermanfaat. Pembekalan ilmu agama Islam lah yang mengokohkan hati dan dapat mewujudkan karakter yang hebat dunia akhirat.

Semoga kelak, di masa depan, banyak bermunculan generasi pemuda pemudi yang diharapkan bisa berani mengambil peran besar dalam pembangunan masyarakat. Mewujudkan harapan semua orangtua menjadi generasi paling baik, selamat dunia akhirat. Aamiin Yaa Robbal’alamiin..!

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News