Pengecoran Jalan Cipedes-Jatinunggal Larang & Ancam Wartawan Ambil Gambar, Ada Apa?
JayantaraNews.com, Kab. Bandung
Pelaksanaan pengerjaan rabat beton Jalan Cipedes-Jatinunggal, diduga tidak sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB), serta dalam pengerjaannya pun terkesan tertutup.
Anehnya, adanya pelarangan bahwa wartawan tidak boleh mengambil gambar pengerjaan tersebut oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan bahasa yang arogan, seakan menampakkan bahwa pembangunan rabat beton itu jadi ajang bagi-bagi kue, karena tidak adanya ketransparansian terhadap publik.
Inilah salah satu pembodohan kepada masyarakat yang diduga ingin mengambil keuntungan besar, hingga pengerjaan pun dijaga oleh para oknum yang siap menghalau Media, Lsm dan Ormas.
EBP, salah seorang wartawan dari Jayantara News yang hendak melakukan peliputan atas pengerjaan rabat beton itu mengatakan. “Sebenarnya dari awal pun saya sudah melihat gelagat dari beberapa orang yang sinis melihat kedatangan orang yang tak dikenal. Dan benar saja, ketika saya akan mengambil gambar, nyatanya ada seseorang yang langsung melarang saya dengan nada tinggi dan memberikan ancaman,” jelasnya.
“Padahal sebagai sosial kontrol, sudah sewajarnya bila mengambil gambar untuk kelengkapan pemberitaan. Namun ini seolah-olah sudah disiapkan oleh pelaksana lapangan untuk menghalau media, Lsm dan Ormas. Oknum yang melarang mengambil gambar dan mengancam saya mulutnya bau minuman keras. Apakah memang ini dipersiapkan agar pembangunan rabat beton itu tidak terendus adanya aroma korupsi?” ungkapnya.
Cara-cara premanisme yang digunakan oleh pemborong dalam menghalau media agar tidak mengambil gambar sudah melanggar Undang-undang No. 40 Tahun1999 tentang kebebasan Pers. Dan sudah selayaknya aparat penegak hukum (APH) segera mengambil tindakan, agar diproses sesuai prosedur yang berlaku. (Asep S.)
